Rabu, 05 Februari 2014

Mansinam, 5 Februari 1855

Bagi kam yang merasa pernah tinggal di Papua pasti kam pernah mengalami kejadian yang asing di tanggal 5 Februari.Ya,,, di tanggal 5 itu seluruh lapisan masyarakat di pulau Papua baik Provinsi Papua dan Papua Barat punya libur sendiri dan bisa dikatakan itu adalah libur nasional penduduk Papua. 
Bagi yang merasa asing dengan hal itu pasti akan bertanya-tanya, “kenapa demikian?”. Kalau begitu saya akan jelaskan jawabannya.
Di tanah Papua dikenal dengan penduduk di Indonesia yang mayoritas beragama Nasrani yang dianut baik penduduk asli suku-suku di Papua ataupun yang berasal dari suku pendatang di Indonesia. Tanggal 5 Februari sendiri diperingati sebagai Hari Masuknya Injil di Tanah Papua sehingga menyebabkan lapisan masyarakat yang beragama Nasrani memperingati hari tersebut dengan ibadah syukur. Konsekuensinya ya mau tidak mau tanggal tersebut menjadi “tanggal merah” tersendiri bagi penduduk Papua. Masyarakat yang non-nasrani sendiri menghormati tanggal tersebut dan turut berpartisipasi menjaga kedamaian dan kerukunan saat perayaan berlangsung. Ini menjadi salah satu simbol ciri khas seluruh masyarakat penduduk Papua yang sangat terkenal rukun dan menjunjung Bhinneka Tunggal Ika.  
Sejarah tanggal 5 Februari sendiri menurut beberapa sumber berawal dari kisah 2 orang missionaris pekabaran injil yang melakukan perjalanan dengan misi pelayanan di daerah-daerah yang belum mengenal kekristenan. 2 orang tersebut bernama Carl Wilhelm Ottow, lahir pada tanggal 24 Januari 1827 dan kemudian meninggal pada tanggal 9 November 1982. Dan Johann Gottlob Geissler, dilahirkan pada 18 Februari 1830 di langenrechenback, Jerman. Perjalanan kedua hamba Tuhan untuk sampai di tanah Papua tersebut tidak lepas juga dari dukungan sultan Tidore. Sultan Tidore yang beragama Muslim memberikan ijin kepada 2 hamba tersebut untuk menyebarkan agama Kristen di Papua. Ijin tersebut dibutuhkan karena pada saat itu , tahun 1855, kesultanan Tidore yang menguasai daerah kepala burung Papua sehingga sebagai pendatang, mereka wajib menghargai pemilik rumah.

                                                                                  pulau Mansinam 
Tepat tanggal 5  Februari 1855, kedua missionaris tersebut tiba di tanah Papua, tepatnya di Pulau Mansinam, yang saat ini masuk di wilayah administrasi Manokwari, Papua Barat. Papua yang awalnya, menurut beberapa sejarah, adalah pulau yang sangat tertutup dan seram dikarenakan kasus-kasus perang suku dan kanibalisme, mulai tercerahkan seiring dengan kehadiran kedua missionaris tersebut yang datang dengan misi menyelamatkan umat manusia di tanah Papua. Pengorbanan yang dilakukan kedua orang itu dengan penuh ketulusan menampakkan hasil.
Dan mulai sejak itu,  masyarakat asli Papua pun menyambut kabar yang memberikan sukacita yang luar biasa dan menjadi pedoman kehidupan mereka. Demi memperingati itu semua, khusus di tanah Papua, tanggal 5 Februari diperingati sebagai penanda tonggak awal bahwa mereka telah menerima Kristus dan juga demi menghormati kedua tokoh tersebut.