Rabu, 18 Desember 2013

Kanguru Pohon, hewan asli tanah Papua

Sekilas info binatang ini :

- Nama: latin (Dendrolagus mayri) (kanguru pohon) (lau-lau) (Wondiwoi Tree- kangaroo atau Mayr Tree-kangaroo)

- berat sekitar 9,25 kg.

- Karakter tubuh : Bulunya berwarna hitam suram dengan beberapa bagian yang berwarna kekuningan. Daerah pantat dan tungkai berwarna kemerahan dengan ekor keputihan.

- Habitat : Kanguru ini diperkirakan di daerah hutan pegunungan dengan ketinggian sekitar 1.600 meter dpl. Daerah sebarannya terbatas di semenanjung pegunungan Wondiwoi Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.
- Habitat di atas pohon.

- Makanan : adalah daun dan buah. Selain itu, kanguru khas pulau Papua ini juga memakan biji-bijian, bunga, getah, telur, anakburung, dan bahkan kulit.

- Setatus : Sangat Langka dan Terancam Punah (kritis). Populasi pasti Kanguru Pohon Wondiwoi (Dendrolagus mayri) tidak pernah diketahui. Namun IUCN Red List memprediksi jumlah populasi kanguru pohon ini sekitar 50 ekor individu saja.
Untungnya semua jenis kanguru pohon dari genus Dendrolagus termasuk satwa yang dilindungi dan termuat dalam Lampiran PP No. 7 Tahun 1999 tentang Jenis-jenis Tumbuhan dan satwa yang dilindungi sehingga spesies kanguru pohon yang satu ini, meskipun kurang dikenal, tetap tercantum.

- Klasifikasi ilmiah : Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mamalia; Ordo: Diprotodontia;

- Famili: Macropodidae; Genus: Dendrolagus; Spesies: Dendrolagus mayri.”

Kanguru pohon merupakan hewan endemik yang cuma ada di tanah Papua. Keberadaannya tidak banyak diketahui dan jarang sekali dijumpai karena statusnya yang langka dan nyaris punah.



Jumat, 13 Desember 2013

Potong Jari, Tradisi dari adat pedalaman

Ada yang pernah nonton film DENIAS- Senandung di Atas Awan? Film yang dibuat oleh Ari Sihasale dan istrinya ini sangat menarik karena mengangkat budaya Papua, khususnya yang ada di sekitar pedalaman Papua.

                                                                          film DENIAS


Di salah satu cuplikannya ada kisah dimana mamanya Denias meninggal karena insiden kebakaran. Nah,, setelah itu ada upacara berkabung dan ayahnya Denias harus melakukan tradisi POTONG JARI. Seram banget yah...???... -_-"

Tradisi potong jari mempunya makna yang sangat mendalam bagi masyarakat yang berada di pedalaman. Pemotongan jari ini melambangkan kepedihan dan sakitnya bila kehilangan anggota keluarga yang dicintai. Ungkapan yang sangat mendalam, bahkan harus kehilangan anggota tubuh. Bagi masyarakat pegunungan tengah, keluarga memiliki peranan yang sangat penting.  



                                                                   setelah jari dipotong





Tradisi Potong Jari di Papua sendiri dilakukan dengan berbagai banyak cara, mulai dari menggunakan benda tajam seperti pisau, kapak atau parang. Ada juga yang melakukannya dengan menggigit ruas jarinya hingga putus, mengikatnya dengan seutas tali sehingga aliran darahnya terhenti dan ruas jari menjadi mati, kemudian baru dilakukan pemotongan jari.

Senin, 11 November 2013

Skyline, tinggi aleee :D

Waktunya posting lagi.. sebelumnya sa mau minta maaf karena nantinya bakalan lebih banyak yang di posting mengenai Jayapura. itu karena sa besar di Jayapura jadi lebih banyak cerita dari Jayapura yang bisa sa tulis

Teman-teman kam tahu apa bahasa Inggrisnya Garis Langit??
yoopppss betul skali. Kalau di artikan satu-satu tuh Garis = Line dan Langit = Sky, jadi kalo orang Inggris baca dari blakang ke depan so tong baca akan itu SkyLine.

Skyline ini sebenarnya adalah nama yang diberikan  pada suatu tempat di Jayapura. dari namanya saja mungkin tong bisa tebak kalau tempatnya berada di kawasan ketinggian yang ada di Jayapura.

gambar pemandangan teluk Youtefa


Skyline adalah sebuah nama bukit di Kota Jayapura, lokasi yang tinggi dan berada strategis di hadapan teluk Yotefa dan Kota Abepura membuat tempat ini ramai dikunjungi para penikmat pemandangan alam. 

Skyline ini kalo sore-sore ramai karena banyak dari masyarakat sekitar maupun wisatawan menghabiskan waktu duduk-duduk melihat sun-set sambil minum-minum air kelapa segar yang ada di parapara sekitar Skyline. Parapara kalau mau dibahasa-indonesiakan artinya lapak-lapak atau los-los untuk berjualan, biasanya untuk penjual makanan maupun minuman.


                                                     Parapara tempat jual es kelapa muda

Sedikit yang sa sayangkan dari Skyline itu kalau malam hari tempat ini sangat rawan, khususnya di daerah dekat pemancar maupun jalan baru. Dari dulu tempat itu dikenal sebagai tempat mesum dan mabuk-mabukan sehingga patroli dari pemerintah kota sering merazia tempat itu. Ya semoga kelak kalau saya sudah berdomisili lagi disitu, tempat ini sudah bebas dari lingkungan setan di malam hari :D


                                 daerah Entrop dari atas Skyline tempat TS menghabiskan masa kecil  :D

Rabu, 06 November 2013

Profil Kabupaten Biak-Numfor

Kali ini sa mau memperkenalkan suatu kabupaten di provinsi di Papua. Kabupaten ini unik karena berada di daerah pulau-pulau kecil yang ada di provinsi Papua. Kabupaten ini adalah Biak-Numfor.
Kabupaten Biak Numfor terdiri dari 2 pulau utama yakni Pulau Biak dan Pulau Numfor dan pulau-pulau kecil lainnya. Menurut situs Pemerintah Papua, luas keseluruhan Kab. Biak Numfor adalah 5,11% dari luas wilayah provinsi Papua. Kabupaten Biak Numfor beribukotakan kota Biak yang berada di pulau Biak. Secara administrative, Kabupaten Biak-Numfor terbagi menjadi 19 Distrik, yakni: 
(sumber: id.wikipedia.org)
No.
Distrik
Ibu kota

No.
Distrik
Ibu kota
1
Yomdori

11
Wasori
2
Biak Kota

12
Wombrisaw
3
Bosnik

13
Wasori
4
Korem

14
Sansundi
5
Pai

15
Rodifu
6
Kameri

16
Duai
7
Yenburwo

17
Andei
8
Darfuar

18
Pasi
9
Ammoy

19
Pakreki
10
Yendidori







Untuk mencapai kota biak, ada 2 jalur yang dapat ditempuh para wisatawan yakni melalui udara dan laut. Kabupaten Biak-Numfor memiliki bandara terbesar di Provinsi Papua yang bernama Bandara Frans Kaisiepo. Bandara ini merupakan bandara bekas peninggalan pangkalan udara tentara sekutu di PD II sehingga mampu memuat pesawat-pesawat besar buatan Negara-negara adidaya seperti Amerika Serikat. Sempat bandara ini melayani rute penerbangan Internasional menuju Los Angeles, Amerika Serikat melalui Negara bagian Hawaii, namun rute tersebut kembali ditiadakan sejak akhir tahun 1990-an. Geliat pembangunan kabupaten Biak-Numfor belakangan ini kembali mencuat setelah adanya wacana bahwa Negara Rusia ingin menggunakan daerah di Kab. Biak untuk meluncurkan satelit terbaru mereka sehingga Rusia mulai menanamkan investasi di daerah tersebut.


Referensi
  • Sistem Politik Tradisional Etnis Byak: Kajian tentang Pemerintahan Tradisional Antropologi Papua, Volume 1. No. 3 Agustus 2003 oleh Dr. J.R. Mansoben, MA
  • Master Wilayah Skema 456 Kabupaten/Kota (Keadaan Desember 2007), halaman 1.398-1.401
  • http://id.wikipedia.org

Senin, 28 Oktober 2013

Mob : Manado Pe Carita

So begini dang, jadi de pe cerita ni ada istri seorang tukang ojek di Nabire kasih tau de pe laki : “napa torang pe tetangga so lebe hebat, dorang so beli tv, kulkas,deng segala macam !!


Kong torang dang? Bolom dapa apa-apa

Kong depe laki bilang :

tunggu jo ada 2 kita pe proyek so mo pica.

Depe istri tanya:

Proyek apa dang itu? Depe laki jawab :

klu bkn ngana pe biji mata, ngana pe kapala yang kita da mo kase pica

Mob : Tete Terlambat ke Pelabuhan

ini ceritanya ada Tete satu mau berangkat pake kapal tapi kapal masuk jam 4 subuh, jadi tete bilang sama cucu nanti kasi bangun Tete jam 4, cucu bilang iyo sip. Dong dua tidur sampe lewat su jam 5 dong dua bangun. Tete dia marah cucu, langsung tete naik ojek ke pelabuhan sampe di sana kapal su jarak 3 meter. Tete lipat kaki celana, taruh ransel di belakang, siap-siap lompat ke kapal, trus orang-orang di pelabuhan bilang Tete ko GILAKAH…Tete bilang EPEN kah… langsung Tete lompat ke tangga kapal, Sampe di atas, Satpam bilang Tete SANTAI SAJA…Kapal BARU mau SANDAR…..


hahahaha.....
 

Kamis, 03 Oktober 2013

Taman Nasional Lorentz

Taman Nasional Lorentz adalah sebuah taman nasional yang terletak di provinsi Papua, Indonesia. Dengan luas wilayah sebesar 25.000 km² Lorentz merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara. Taman nasional ini memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan ditunjang keanekaragaman budaya yang mengagumkan. 
Taman nasional Lorentz memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, terdapat pula beberapa kekhasan dan keunikan adanya gletser di Puncak Jaya dan sungai yang menghilang beberapa kilometer ke dalam tanah di Lembah Balliem

Menuju ke Taman Nasional Lorentz yaitu dari kota Timika ke bagian Utara kawasan menggunakan penerbangan perintis dan ke bagian Selatan menggunakan kapal laut melalui Pelabuhan Sawa Erma, dilanjutkan dengan jalan setapak ke beberapa lokasi. Musim kunjungan terbaik: bulan Agustus s/d Desember setiap tahunnya. 
Taman Nasional Lorentz merupakan perwakilan dari ekosistem terlengkap untuk keanekaragaman hayati di Asia Tenggara dan Pasifik. Kawasan ini juga merupakan salah satu diantara tiga kawasan di dunia yang mempunyai gletser di daerah tropis. Membentang dari puncak gunung yang diselimuti salju (5.030 meter dpl), hingga membujur ke perairan pesisir pantai dengan hutan bakau dan batas tepi perairan Laut Arafura. Dalam bentangan ini, terdapat spektrum ekologis menakjubkan dari kawasan vegetasi alpin, sub-alpin, montana, sub-montana, dataran rendah, dan lahan basah. Sebanyak 34 tipe vegetasi diantaranya hutan rawa, hutan tepi sungai, hutan sagu, hutan gambut, pantai pasir karang, hutan hujan lahan datar/lereng, hutan hujan pada bukit, hutan kerangas, hutan pegunungan, padang rumput, dan lumut kerak.

Jenis-jenis tumbuhan di taman nasional ini antara lain nipah (Nypa fruticans), bakau (Rhizophora apiculata), Pandanus julianettii, Colocasia esculenta, Avicennia marina, Podocarpus pilgeri, dan Nauclea coadunata.
Jenis-jenis satwa yang sudah diidentifikasi di Taman Nasional Lorentz sebanyak 630 jenis burung (± 70 % dari burung yang ada di Papua) dan 123 jenis mamalia. Jenis burung yang menjadi ciri khas taman nasional ini ada dua jenis kasuari, empat megapoda, 31 jenis dara/merpati, 30 jenis kakatua, 13 jenis burung udang, 29 jenis burung madu, dan 20 jenis endemik diantaranya cendrawasih ekor panjang (Paradigalla caruneulata) dan puyuh salju (Anurophasis monorthonyx).
Satwa mamalia tercatat antara lain babi duri moncong panjang (Zaglossus bruijnii), babi babi duri moncong pendek (Tachyglossus aculeatus), 4 jenis kuskus, walabi, kucing hutan, dan kanguru pohon
Taman Nasional Lorentz ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia oleh UNESCO dan Warisan Alam ASEAN oleh negara-negara ASEAN
Taman ini masih belum dipetakan, dijelajahi dan banyak terdapat tanaman asli, hewan dan budaya. Wilayahnya juga terdapat persediaan mineral, dan operasi pertambangan berskala besar juga aktif di sekitar taman nasional ini. Ada juga Proyek Konservasi Taman Nasional Lorentz yang terdiri dari sebuah inisiatif masyarakat untuk konservasi komunal dan ekologi warisan yang berada di sekitar Taman Nasional Loretz ini.




Sabtu, 28 September 2013

Papeda, si kenyal yang enak


Pernah menyantap “papeda”?. Papeda adalah makanan khas Masyarakat di Timur Indonesia khususnya Papua. Sedangkan  kalian yang sama sekali belum pernah menyantap lezatnya Papeda, pernah dengar sih tapi belum pernah melihat seperti apa  bentuk papeda? bagaimana rasanya? Mungkin kalian bisa membayangkan lem yang teksturnya lengket . Seperti itulah bentuk papeda. Unik kan. Namanya mirip ‘sepeda’ sedangkan bentuknya mirip ‘lem’ lalu bagaimana dengan rasanya? Rasanya tentu enak dong. :D

Papeda terbuat dari tepung sagu yang berasal dari tanaman sagu dengan nama latin Metroxylon Sp.  Manfaat sagu diantaranya yaitu sebagai sumber karbohidrat yang digunakan untuk mengganti beras, dapat mengatasi pengerasan pada pembuluh darah, mengatasi sakit pada ulu hati serta membantu mengatasi perut kembung. Selain itu penganan yang berasal dari sari pati umbian ini juga bermanfaat untuk menekan kecepatan kadar glukosa dalam darah sehingga bagi mereka yang menderita diabetes melitus sangat aman mengkonsumsinya. Serat yang terdapat didalamnya berperan untuk pre-biotik, menjaga mikroflora usus, meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi resiko terjadinya kanker usus, mengurangi resiko terjadinya kanker paru-paru, mengurangi kegemukan atau obesitas serta memperlancar BAB (Buang Air Besar)

                                                                        pohon sagu

Di Papua memang terdapat banyak pohon sagu sehingga wajar jika makanan khasnya adalah papeda. Oleh sebagian masyarakat Papua yang tinggal di pesisir malah menjadikan Papeda sebagai makanan pokok mereka. Selain di Papua, sebagian masyarakat Maluku juga mengkonsumsi Papeda, begitupun dengan beberapa daerah di Sulawesi Selatan  yaitu daerah Luwu (Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur) yang mengenal Papeda dengan nama “Kapurung”. Meski terbuat dari bahan yang sama namun jelas penyajian papeda dan kapurung berbeda. Kapurung dihidangkan dengan campuran  tepung sagu yang sudah diolah, lauk dan sayur dalam satu tempat sedangkan papeda disajikan terpisah serupa menyajikan nasi. 
 
Mengenai cara pembuatan papeda, sebenarnya  kelihatan mudah memang namun tidak semua orang bisa melakukannya. Jika sampai salah menakar, papeda yang dihasilkan akan  terlalu cair. Tepung sagu yang dipilih utuk membuat papeda pun harus yang baik, karna dapat menentukan kualitas papeda itu sendiri. Buat yang tertarik ingin membuat makanan khas Papua, Silahkan mencoba resep papeda
Bahan :  100 gr tepung sagu
-                                 1000 cc air
-                                 ½ sdt garam
-                                  ½ sdt gula
Cara Membuat :
1.       Cairkan  tepung sagu dengan 300 cc air, tempatkan di panci.
2.       Tambahkan garam dan gula.
3.       Didihkan sisa air, 700 cc.
4.       Tuang air mendidih tadi ke dalam panci yang berisi larutan sagu. 
5.       Aduk sehingga sagu matang merata dan berwarna putih bening. Papeda dikatakan sudah matang jika sudah berwarna bening jika masih belum merata matangnya adonan bisa dimasak di atas api kecil sambil terus diaduk
6.       Jika sudah bening angkat dan sajikan hangat



                                                                 papeda dan kuah kuning
 
Seperti nama dan bentuknya yang unik cara mengambil papeda dari tempatnya untuk  dipindahkan ke piring termasuk unik. Tidak seperti mengambil nasi, untuk mengambil papeda ini memerlukan cara tersendiri, bagi yang tidak biasa memang cukup sulit. Sebab tidak bisa menggunakan satu sendok seperti mengambil kuah dari wadahnya karena lengket dan licin. Sehingga biasanya papeda ‘digulung’ berulang-ulang dengan dua belah ’sumpit’ bambu hingga terpisah dari gumpalan papeda utama untuk dipindahkan ke piring makan. Tidak kalah unik, menyantap papeda pun memiliki cara berbeda dari makanan pada umumnya. Banyak orang yang tidak biasa, mungkin berpikir untuk menggunakan sendok. Memang tidak ada yang melarang, namun bagi penduduk asli papua tidak akan menggunakan cara tersebut. Sebab papeda yang siap disantap akan ia “disedot” perlahan-lahan dari ujung (pinggir) piring, sambil meminum kuah ikan kuning. Aneh ya ? Tapi itulah cara ‘unik’ mereka menyantapnya.
 Jika kalian belum pernah mencicipi makanan khas papua ini, pada awalnya pasti akan merasa ‘geli’ dan rasanya agak aneh di lidah karena bentuk papeda yang lengket dan kenyal. Sehingga kalian memang butuh penyesuaian memakannya Apalagi cara makannya pun tak dikunyah terlebih dahulu melainkan cukup rasakan teksturnya dengan lidah dan langsung ditelan. Sensasinya luar biasa. 

Keunikan lain, untuk dapat menikmati rasa papeda yang begitu lezat maka kalian harus menyantapnya ketika masih dalam keadaan hangat sebab jika sudah dingin rasanya menjadi tidak lembek dan kenyal lagi. Mulai dari nama, bentuk, cara penyajian, cara pengambilan hingga rasa papeda benar-benar unik kan. Penasaran dengan keunikan makanan Khas Papua ini, bagi kalian yang sempat berkunjung ke daerah Papua jangan lewatkan menu makanan yang satu ini.  

Pantai Base-G Jayapura

Di Jayapura ada sebuah pantai yang terkenal sejak dulu. Pantai ini bernama pantai Base-G. Pantai Base-G terletak di balik Tanjung Kayu Batu. Nama pantai ini diberikan oleh tentara sekutu dimasa pimpinan Jenderal Mc Arthur yang dulu membangun pangkalan di Jayapura di masa perang dunia II. Sekedar informasi pantai ini telah menjadi primadona di Jayapura dari jaman dulu. Pantai ini adalah pantai pasir putih di Jayapura yang letaknya yang strategis serta menghadap langsung ke Samudera Pasifik. Namun untuk masuk ketempat wisatanya, kita harus mengeluarkan biaya retribusi yang tidak sedikit. Hal ini dikarenakan untuk membayar uang masuk yang dihitung per-kepala serta biaya parkir yang kadangkala diminta oleh warga setempat. Pantai ini sempat hilang pamor karena selain banyaknya retribusi yang harus dibayarkan, juga sempat saat terjadi penembakan misterius terhadap bule asal Eropa bulan Juni tahun 2012 kemarin, yang kemudian diikuti oleh penembakan misterius lainnya di seluruh kota Jayapura, tapi seiring situasi membaik, pantai ini mulai ramai lagi dikunjungi masyarakat.
Untuk menuju kesana, dari Jayapura memakan waktu sekitar 15 menit perjalanan dengan jarak 8 km dari kota jayapura dan 45 km dari sentani. Suasana pantai yang begitu indah dan tenang. sehingga anda bisa melakukan berbagai aktivitas, antara lain berenang, mengelilingi pantai dengan perahu, dan memancing serta menyelam. Bagi yang berkunjung ke kota Jayapura, jangan hanya datang untuk menonton PERSIPURA doang yah. Coba juga untuk berkunjung ke tempat wisatanya, seperti pantai Base-G ini.

Rabu, 25 September 2013

Abon Gulung khas Manokwari

Manokwari, sebuah kota di Provinsi Papua Barat yang letaknya tepat di Kepala Burung pulau Papua. Kota ini tidak terlalu luas seperti kota-kota besar lainnya yang ada di Pulau Jawa. Namun meskipun begitu, Manokwari memiliki banyak sekali keunikan-keunikan yang mungkin saja tidak akan kita jumpai di kota-kota lain. Letak kota ini sangat dekat dengan laut tetapi posisinya pun berada didaerah perbukitan sehingga bisa kita bayangkan bagaimana keindahan panorama alam yang ada disana ? Hehehe…







gambar kota Manokwari








Selain menawarkan panorama alam yang sangat indah bagi para pengunjung yang datang, Manokwari juga punya loh oleh-oleh khas yang bisa kita bawa pulang jika kita berkunjung kesana. Khusus bagi teman-teman pecinta kuliner, abon gulung khas manokwari jangan sampai terlewatkan. Makanan berbentuk gulungan roti yang ditaburi dengan campuran abon berbagai macam rasa ini merupakan salah satu kuliner makanan khas yang ada di Manokwari. Selain memberikan sensasi rasa yang nendang dilidah, akan sangat rugi jika kita sampai tidak mencobanya saat kita kesana. Pasalnya makanan yang satu ini tidak sama seperti makanan khas lainnya yang dapat kita temui dibanyak tempat. Abon gulung ini cuma ada di Manokwari dan tidak akan pernah kita jumpai dijual ditempat manapun. Gak percaya kan? Tapi emang begitu kenyataannya :-D. Menurut beberapa teman saya nih yang kebetulan asli dari sana, abon gulung ini sebenarnya belum terlalu lama hadir di Manokwari sebagai oleh-oleh khas bagi para pendatang yang mampir kesana. Makanan produksi Hawai Bakery ini sejatinya baru mulai ada di Ibu kota provinsi Papua Barat itu dalam kurun waktu satu dekade belakangan ini. Namun jangan salah meskipun usianya yang masih belum terlalu lama, abon gulung ini sudah cukup terkenal bahkan permintaan orderannya sudah sampai ke luar Pulau Papua. Makanan ini bentuknya bulat dan agak memanjang, ya namanya saja digulung pastilah ya hehehe.. Jika teman-teman pernah memakan risoles atau sejenisnya, abon gulung ini bentuknya mirip seperti itu.



                                                       gambar abon gulung

Ukurannya pun lumayan gede loh, jika teman-teman baru hanya melihat bentuknya dari gambar yang ada disini, jangan kaget kalau suatu saat nanti bertemu dengan abon gulung Manokwari yang asli :-D. Karena ukurannya itu, tidak heran jika kita akan langsung kekenyangan meskipun baru menyantap 2-3 gulungan saja. Rasanya pun bervariasi, mulai dari rasa daging sapi, ayam, coklat, hingga keju pun ada. Lelehan-lelehan coklat didalam gulungan roti abon pun menambah rasa gurih saat kita memakannya. Bagi teman-teman yang belum pernah nyoba sepertinya harus mulai mikir-mikir lagi deh bagaimana cara agar bisa mendapatkan roti abon ini ;-). Karena selain enak dimulut, kandungan gizi didalam roti abon ini juga sangat baik loh buat tubuh kita. Misalnya campuran abon yang berbahan dasar daging sapi ini, mempunyai kadar protein 18gr, lemak 10,6gr, karbohidrat 59.3gr, kalsium 150mg, fosfor 209mg dan berbagai macam jenis vitamin di setiap 100gram abon sapi. Belum lagi ditambah dengan kandungan gizi ditiap campuran abon jenis lain. Roti yang terbuat dari tepung juga mempunyai kadar karbohidrat yang sangat baik untuk memberikan tenaga dan kekebalan untuk tubuh kita.[Sumber Info-Sehat.com].

Sangat bermanfaat kan? Nah, jika dalam waktu dekat ada teman-teman yang berkesempatan berkunjung kesana, alamat pembuatan abon gulung ini berpusat di Jalan.Jendral Sudirman no.100 Manokwari. Tapi bagi mereka yang mungkin hanya bisa singgah/transit di Manokwari dengan menggunakan Pesawat Udara, di Bandara Rendani (Nama Bandara di Manokwari) terdapat cabang khusus yang dibuka Hawai Bakery bagi mereka yang ingin mendapatkan abong gulung tapi tidak mempunyai waktu lebih untuk mengunjungi pabrik pembuatannya di Jalan.Jendral Surdirman no.100 Manokwari.



Untuk urusan harga dijamin terjangkau, seporsi abon gulung yang isinya terdapat 3 gulungan roti abon hanya dihargai 10ribu rupiah. Gimana, murah kan? Mengenyangkan dan juga menyehatkan loh hehehe.. Tapi biasanya bagi kebanyakan orang yang berkunjung kesana dan ingin menjadikan abon gulung sebagai oleh-oleh, mereka membelinya per box yang didalamnya terdapat kurang lebih 10 gulungan roti abon. Harganya bisa agak murah dibanding dengan kita membeli per porsi. Trus bagaimana dong jika belum sempat kesana? Tenang, ini saya kasih nomer teleponnya biar bisa langsung di order. Paling teman-teman yang berminat hanya perlu mengeluarkan biaya lebih diluar harga abon gulung untung ongkir (ongkos kirim) barang hehehe… Soal kualitas rasa saya jamin deh gak bakalan nyesal teman-teman nyobain abon gulung ini.Yang mau order bisa langsung kontak ke nomer telepon (o986) 232389. Itu nomer telepon untuk pusat pabrik pembuatan abon gulung yang ada di Jalan.Jendral Sudirman no.100 Manokwari. Jadi tunggu apalagi ? :-D

Sabtu, 21 September 2013

Ikan Asar





Ikan asar....

Pernah makan? kalau belum, pernah lihat nggak? baik itu lihat secara langsung atau lihat di media-media seperti media cetak, televisi, maupun internet? kalau belum, sa disini mencoba untuk mengenalkan apa itu ikan asar.

 Ikan asar itu merupakan ikan mentah yang dimasak melalui proses pengasapan. Ya, namanya juga pengasapan pasti masaknya hanya mengandalkan asap dari bara api yang menyala. Orang-orang yang belum terbiasa dengan sebutan ikan asar terkadang menyebutnya sebagai ikan asap.

Ikan yang paling sering digunakan untuk dijadikan ikan asar di Jayapura adalah ikan ekor kuning dan ikan asar. Kedua jenis ikan ini sudah menjadi favorite dikalangan masyarakat sehingga paling sering digunakan untuk proses pembuatan ikan asap.
Teknik dan proses pembuatan ikan asar terbilang cukup mudah, ikan mentah yang sudah dibersihkan cukup dilumuri dengan perasan air jeruk nipis agar menghilangkan bau amis. Kemudian ikan ditusuk menggunakan sejenis tusuk sate tapi ukurannya agak besar. Setelah itu ikan ditaruh diatas bara api yang nyalanya tidak terlalu besar (hanya menggeluarkan asap). Untuk menaruhnya dapat menggunakan panggangan ikan bakar tapi dengan jarak yang agak jauh sehingga ikan ini cuma terkena asap dari bara api.
Untuk menunggu matang, waktu yang diperlukan biasanya berkisar antara 8-10 jam tergantung dari besar kecilnya ikan yang diasar. Makanya kebanyakan penjual ikan ini disana lebih memilih membuat ikan asar pada malam hari, dan kemudian hasilnya akan dijual ke pasar pada pagi harinya. Untuk ukuran harga, ikan asar di Jayapura dijual antara 50rb-75rb rupiah per satu ekor ikan. Semua itu kembali lagi ke besar kecilnya ukuran ikan yang mau kita beli.
Ikan asar dibuat tanpa campuran bumbu penyedap apapun, sehingga pada saat sudah jadi rasa asli dari ikan masih tetap terjaga. Ikan asar yang sudah jadi biasanya akan dimasak lagi bersama bumbu penyedap lainnya untuk dapat dikonsumsi. Rasanya gurih dan khas seperti kita memakan ikan yang dibakar tapi dengan versi yang agak berbeda hehehe..
Biasanya ikan ini dimasak dalam bentuk kuah kuning, disaus, dan disantan, tergantung selera kita. Khusus untuk masyarakat di Jayapura biasanya disajikan dimeja makan dengan ditemani Papeda.

Kandungan protein dalam ikan cakalang maupun ikan ekor kuning sangat tinggi, sangat baik untuk keperluan gizi sehari-hari kita. Mineral didalam ikan air laut juga sangat mudah untuk dicerna tubuh manusia dibanding mineral yang berasal dari kacang-kacangan.
Sangat berguna kan? Nah, jadi kalau ada diantara teman-teman yang berkunjung ke Papua khususnya di Jayapura, jangan lupa pulang membawa oleh-oleh ikan asarnya. Dijamin enak dan segar saat kita menyantapnya.
Semoga bermanfaat ya, tetap cinta kuliner khas nusantara