Pernah menyantap “papeda”?. Papeda adalah makanan khas Masyarakat di Timur
Indonesia khususnya Papua. Sedangkan kalian yang sama sekali belum pernah
menyantap lezatnya Papeda, pernah dengar sih tapi belum pernah melihat seperti
apa bentuk papeda? bagaimana rasanya? Mungkin kalian bisa membayangkan
lem yang teksturnya lengket . Seperti itulah bentuk papeda. Unik kan. Namanya
mirip ‘sepeda’ sedangkan bentuknya mirip ‘lem’ lalu bagaimana dengan rasanya?
Rasanya tentu enak dong. :D
Papeda terbuat dari tepung sagu yang berasal dari tanaman sagu dengan
nama latin Metroxylon Sp. Manfaat
sagu diantaranya yaitu sebagai sumber karbohidrat yang digunakan untuk
mengganti beras, dapat mengatasi pengerasan pada pembuluh darah, mengatasi
sakit pada ulu hati serta membantu mengatasi perut kembung. Selain itu penganan
yang berasal dari sari pati umbian ini juga bermanfaat untuk menekan kecepatan
kadar glukosa dalam darah sehingga bagi mereka yang
menderita diabetes melitus sangat aman mengkonsumsinya. Serat yang
terdapat didalamnya berperan untuk pre-biotik, menjaga mikroflora usus,
meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi resiko
terjadinya kanker usus, mengurangi resiko terjadinya kanker
paru-paru, mengurangi kegemukan atau obesitas serta memperlancar BAB
(Buang Air Besar)
pohon sagu
Di Papua memang terdapat banyak pohon sagu sehingga wajar jika
makanan khasnya adalah papeda. Oleh sebagian masyarakat Papua yang tinggal di
pesisir malah menjadikan Papeda sebagai makanan pokok mereka. Selain di Papua,
sebagian masyarakat Maluku juga mengkonsumsi Papeda, begitupun dengan beberapa
daerah di Sulawesi Selatan yaitu daerah Luwu (Kota Palopo,
Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur) yang mengenal Papeda dengan nama
“Kapurung”. Meski terbuat dari bahan yang sama namun jelas penyajian papeda dan
kapurung berbeda. Kapurung dihidangkan dengan campuran tepung sagu yang
sudah diolah, lauk dan sayur dalam satu tempat sedangkan papeda disajikan
terpisah serupa menyajikan nasi.
Mengenai cara pembuatan papeda, sebenarnya kelihatan mudah memang
namun tidak semua orang bisa melakukannya. Jika sampai salah menakar,
papeda yang dihasilkan akan terlalu cair. Tepung sagu yang dipilih utuk
membuat papeda pun harus yang baik, karna dapat menentukan kualitas papeda itu
sendiri. Buat yang
tertarik ingin membuat makanan khas Papua, Silahkan mencoba resep papeda
Bahan : 100 gr tepung
sagu
-
1000
cc air
-
½ sdt garam
-
½
sdt gula
Cara Membuat :
1.
Cairkan
tepung sagu dengan 300 cc air, tempatkan di panci.
2.
Tambahkan
garam dan gula.
3.
Didihkan
sisa air, 700 cc.
4.
Tuang
air mendidih tadi ke dalam panci yang berisi larutan sagu.
5.
Aduk
sehingga sagu matang merata dan berwarna putih bening. Papeda dikatakan
sudah matang jika sudah berwarna bening jika masih belum merata matangnya
adonan bisa dimasak di atas api kecil sambil terus diaduk
6.
Jika
sudah bening angkat dan sajikan hangat
papeda dan kuah kuning
Seperti nama dan bentuknya yang unik cara mengambil papeda dari
tempatnya untuk dipindahkan ke piring
termasuk unik. Tidak seperti mengambil nasi, untuk mengambil papeda ini
memerlukan cara tersendiri, bagi yang tidak biasa memang cukup sulit. Sebab tidak
bisa menggunakan satu sendok seperti mengambil kuah dari wadahnya karena
lengket dan licin. Sehingga biasanya papeda ‘digulung’ berulang-ulang dengan
dua belah ’sumpit’ bambu hingga terpisah dari gumpalan papeda utama untuk
dipindahkan ke piring makan. Tidak kalah unik, menyantap papeda pun memiliki cara berbeda dari
makanan pada umumnya. Banyak orang yang tidak biasa, mungkin berpikir untuk
menggunakan sendok. Memang tidak ada yang melarang, namun bagi penduduk asli
papua tidak akan menggunakan cara tersebut. Sebab papeda yang siap disantap
akan ia “disedot” perlahan-lahan dari ujung (pinggir) piring, sambil meminum
kuah ikan kuning. Aneh ya ? Tapi itulah cara ‘unik’ mereka menyantapnya.
Jika kalian belum pernah mencicipi
makanan khas papua ini, pada awalnya pasti akan merasa ‘geli’ dan rasanya
agak aneh di lidah karena bentuk papeda yang lengket dan kenyal. Sehingga
kalian memang butuh penyesuaian memakannya Apalagi cara makannya pun tak
dikunyah terlebih dahulu melainkan cukup rasakan teksturnya dengan lidah dan
langsung ditelan. Sensasinya luar biasa.
Keunikan lain, untuk dapat menikmati
rasa papeda yang begitu lezat maka kalian harus menyantapnya ketika masih dalam
keadaan hangat sebab jika sudah dingin rasanya menjadi tidak lembek dan kenyal
lagi. Mulai dari nama, bentuk, cara penyajian, cara pengambilan hingga rasa
papeda benar-benar unik kan. Penasaran dengan keunikan makanan Khas Papua ini, bagi kalian yang sempat
berkunjung ke daerah Papua jangan lewatkan menu makanan yang satu ini.
0 komentar :
Posting Komentar