Senin, 06 Januari 2014

KUTUKAN?? NO! NO! NO!


Pernah nggak kalian merasa bahwa kalian adalah orang terkena kutukan. Misalnya saat ujian. Dari rumah kalian telah berkomitmen bahwa aing nggak bakal nyontek. Namun tiba-tiba di tengah sedang ujian, munculllah bisikan nurani untuk menciptakkan sedikit fraud (baca: nyontek), dan pada saat menengok kekiri dan kanan ternyata orang-orang disebelahmu telah mendahului kalian untuk melakukan bisikan nurani tadi. Mau tak mau daripada ngesia-siain momentum mending ikutan aja. Tapi saat nilai keluar, kalian malah mendapat nilai ERROR dan teman-teman lain mendapat nilai bagus.  Giliran minta kelejasan dosen, alasannya pengawas telah menulis nama kalian sebagai sang Pelaku kriminal di dalam kelas. kagetttt????? ya jelas lah, wong aku hanya ngikutan konco-konco kabeh neng kelasku.

Itu semua merupakan salah satu pengalaman aing dimana itu terjadi tepat di hari ulang tahun. Hari yang dimana bisa menjadi momen yang indah namun kenyataannya malah mendapat kutukan..

“haaaaaaaaa?????!!!!!!!!!!!”, teriak sang penggerutu (baca: aing) ketika melihat nilai itu. Maka muncullah kisah flashback mengenang ujian ala Naruto yang komiknya nggak tamat-tamat karena selalu muncul flashback.

Kenyataan yang kuterima saat itu menghasilkan keputusan bahwa aku harus mencari black-goat. Caranya??

- Pergi ke pasar yang menjual kambing terus tanya penjualnya, “pak ada jual black-goat nggak??”,    atau
- Merenungi nasib
(pilihlah jawaban yang tepat)

Jika kuharus memilih, kutunjuk satu yang terbaik dan terindah adalah Merenungi Nasib (soalnya kalo ke pasar nggak gratis). Merenungi nasib menurutku adalah jalan terbaik dan gratis untuk mencari black-goat tadi. Dimulai dari mencari penyebab kenapa bisa menjadi begitu. Saat sebelum memasuki pekan ujian, saya sempat berkomitmen agar ndak menyontek. Tetapi, saat memasuki minggu ujian ternyata banyak sekali permasalahan yang menimpa secara pribadi sehingga konsentrasi belajar buyar dan hanya mengandalkan kemampuan mata untuk beberapa mata kuliah. Hasilnya, tertangkap deh di satu mata kuliah, dan hasilnya LUAR BIASA gagal.

Apa itu sebuah kutukan? Sebenarnya bisa saja iya kalau kita memandang dari perspektif putus asa.  Awalnya aing juga berpikiran begitu, tetapi aing teringat bahwa jalan Tuhan itu selalu ada saja tujuannya meskipun mengorbankan kenyamanan kita. Sempat juga saya mengatakan kesulitan di mata kuliah karena merasa ketinggalan saat mempelajari dasarnya, dan Tuhan mendengar ucapan saya sehingga memberi saya kesempatan lagi untuk mendalami pelajaran itu sebelum memasuki ke tingkat berikutnya. Dan sekarang aing hanya memantapkan diri aing bahwa kutukan itu sebenarnya ndak nyata karena itu semua jalan tuhan untuk membuat kita belajar mengintrospeksi diri.

Demikian sedikit orasi dari aing. Apabila ada teman-teman yang masih merasa terkena kutukan dan segala macam, percayalah itu semua pasti ada sebab dan tujuan untuk memperbaiki diri kita.

*amin

0 komentar :

Posting Komentar