"Tahun baru artinya usia baru, dan harapanku yaitu diriku yang baru."
Itulah sejenak resolusi yang mungkin dihaturkan oleh manusia-manusia
yang merayakan pergantian tahun Masehi. Kenapa hanya bagi mereka yang
merayakan? Ya, karena kita berada di indonesia yang memiliki keragaman,
tahun yang dianut oleh pemahaman masing-masing orang boleh saja berbeda.
Kita mengenal ada tahun Saka, Hijiriah, Jawa,
dan lain-lain, namun suka atau tidak suka tetap saja mereka harus
mengalah terhadap khalayak umum yang menganut tahun masehi sebagai
ketetapannya.
Terlepas dari permasalahan tahu diatas, tahun baru
menandakan orang-orang siap menghadapi berbagai macam persoalan baru.
Tak pelak hal ini diibaratkan bagai buku kosong setebal 365 halaman yang
siap diisi dengan berbagai macam tulisan didalamnya. Tahun baru
menandakan bahwaadanya usia baru bagi kita, namun hal ini juga
menandakan bahwa kesempatan hidup kita di bumi makin berkurang. Hal ini
ditandai dengan beberapa perubahan fisik yang terjadi secara alamiah
terhadap tubuh kita dan membuat diri kita akan tersadar bahwa kesempatan
kita menghadap sang Khalik pun tinggal menunggu waktu.
Seiring
usia yang baru tersebut, setiap orang menginginkan adanya perubahan
selain tentunya perubahan fisik tersebut. Perubahan yang tidak secara
nampak langsung terjadi pada diri kita namun harus dirasakan oleh orang
lain saat mereka berinteraksi dengan kita. Seringkali pernyataan “ini
loh aku yang baru” berusaha diungkapkan oleh setiap pribadi yang ingin
menampakkan perubahan secara non-fisik pada setiap orang, namun
seringkali juga sulit dipahami oleh orang lain. Sifat yang telah dikenal
oleh orang lain pada diri kita sehingga kita telah dijugde dengan
karakter tersebut sering menjadi tembok penghalang untuk membuat diri
kita menjadi baru. Untuk membuat perubahan pada karakter kita tentunya
tak semudah yang dipikirkan. Dalam event WWE Smackdown RAW yang dikenal
mengandung unsur setingan, seorang pegulat yang ingin mengganti karakter
tokohnya saja harus melalui berbagai macam alur/plot skenario yang
seakan-akan karena ada berbagai permasalahan pada setiap eventnya
membuat ia pun menjadi orang yang teraniaya dengan masalah-masalah dan
cukup membuat penonton memiliki kesan menarik. Karakter baru pun muncul
dari dalam pegulat tersebut dan menandakan citra yang baru di mata
penonton. Begitu juga dengan diri kita. Saat karakter kita di mata orang
lain buruk, tentunya orang akan merasa aneh apabila dalam waktu sehari
kemudian kita tiba-tiba menjadi orang yang layaknya seorang pendeta atau
imam yang selalu mengeluarkan hal-hal yang bijak dan dipandang baik
bagi orang lain. Tentunya kita akan dikira sedang depresi atau stres
sehingga rasa illfell terhadap kita pun menjadi-jadi. Hal itu tentunya
malah menurunkan semangat kita untuk menjadi “aku yang baru”.
Tak ada yang salah dengan ucapan “mending jadilah dirimu sendiri” atau
bahasa mainstreamnya “be u re self”. Namun seringkali orang akan
mengambil tindakan yang negatif menurut saya dengan membuat kita merasa
di zona nyaman kita secara terus menerus apabila ucapan tersebut
terlontarkan. Menurut saya kesan “be u re self” harus menjadi batu
pijakan bagi kita untuk menjadi Menjadi diri sendiri artinya kita harus
memperbaiki hal-hal yang terstigma buruk dalam diri kita. Ini untuk diri
kita! bukan orang lain!. Dan yang mampu merubah diri kita menjadi lebih
baik hanya diri kita sendiri. Pahami dirimu dan bentuklah dirimu
menjadi lebih baik lagi. Karakter yang jelek menurut orang lain dan diri
kita, secara perlahan dari hal yang sederhana kita ubah menjadi lebih
baik lagi. Hal ini tidaklah sulit kalau kita renungkan karena pada
dasarnya pembentukan karakter diri kita yang biasanya dianggap tadinya
kurang berkenan tentunya tidak terbentuk secara alami begitu saja secara
internal. Hal-hal tersebut terbentuk karena dipengaruhi dari hal-hal
yang eksternal dari diri kita seperti lingkungan. Dan apabila kita ingin
merubah untuk menjadi “aku yang baru” tentunya tidak akan pernah
terlambat selama kita telah menyadari apa yang paling terbaik untuk
dirimu di kemudian hari.
Sabtu, 04 Januari 2014
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Selamat Tahun Baru..
BalasHapusSemangat menjadi "aku yang baru"..
Selamat menempuh hidup baru..
and Just Be Yourself Pace haha
Aku padamu brother... cepat Move-on yahhh... hahaha
Hapus